artikel:berita-dari-dukun
Differences
This shows you the differences between two versions of the page.
Next revision | Previous revision | ||
artikel:berita-dari-dukun [2021/01/16 21:15] – created kisahadmin | artikel:berita-dari-dukun [2021/01/16 21:32] (current) – kisahadmin | ||
---|---|---|---|
Line 2: | Line 2: | ||
***Jangan Dengarkan Berita dari Kahin!!*** | ***Jangan Dengarkan Berita dari Kahin!!*** | ||
- | Awas hati-hati beberapa hari ini banyak berita yang datang dari dukun, jauhi! | ||
+ | Awas hati-hati beberapa hari ini banyak berita yang datang dari dukun. \\ | ||
Jenisnya = kâhin (dukun), ‘arrâf (peramal), rammal (tukang tenung), munajjim (ahli nujum), sâhir (ahli sihir) dan hipnotis. | Jenisnya = kâhin (dukun), ‘arrâf (peramal), rammal (tukang tenung), munajjim (ahli nujum), sâhir (ahli sihir) dan hipnotis. | ||
***Kâhin.*** | ***Kâhin.*** | ||
+ | |||
Mengaku mengetahui hal ghaib pada masa yang akan datang melalui Jin. Para Jin ini memberitahu manusia dengan imbalan atau syarat manusia itu tunduk kepadanya. Sehingga manusia melakukan hal-hal kesyirikan dan kekufuran kepada Allâh Azza wa Jalla . Apabila manusia tunduk sesuai permintaan Jin, maka Jin akan membantu untuk mengetahui hal-hal yang ghaib. | Mengaku mengetahui hal ghaib pada masa yang akan datang melalui Jin. Para Jin ini memberitahu manusia dengan imbalan atau syarat manusia itu tunduk kepadanya. Sehingga manusia melakukan hal-hal kesyirikan dan kekufuran kepada Allâh Azza wa Jalla . Apabila manusia tunduk sesuai permintaan Jin, maka Jin akan membantu untuk mengetahui hal-hal yang ghaib. | ||
***Cara Jin Mendapatkan Berita Langit*** | ***Cara Jin Mendapatkan Berita Langit*** | ||
+ | |||
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, | Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, | ||
Line 16: | Line 18: | ||
_“Setan-setan penyadap berita itu pun mendengarkan berita itu. Para penyadap berita itu posisinya saling bertumpuk-tumpukkan. Sufyan menggambarkannya dengan memiringkan telapak tangannya dan merenggangkan jari-jemarinya. Jika setan yang di atas mendengar berita itu, maka segera disampaikan kepada setan yang berada di bawahnya. Kemudian yang lain juga menyampaikan kepada setan yang berada di bawahnya hingga sampai kepada tukang sihir dan dukun.”_ | _“Setan-setan penyadap berita itu pun mendengarkan berita itu. Para penyadap berita itu posisinya saling bertumpuk-tumpukkan. Sufyan menggambarkannya dengan memiringkan telapak tangannya dan merenggangkan jari-jemarinya. Jika setan yang di atas mendengar berita itu, maka segera disampaikan kepada setan yang berada di bawahnya. Kemudian yang lain juga menyampaikan kepada setan yang berada di bawahnya hingga sampai kepada tukang sihir dan dukun.”_ | ||
- | _“Terkadang setan penyadap berita itu terkena api sebelum sempat menyampaikan berita itu. Terkadang pula setan itu bisa menyampaikan berita itu sebelum terkena api. Lalu dengan berita yang didengarnya itulah tukang sihir atau dukun membuat 100 kedustaan. Orang-orang yang mendatangi tukang sihir atau dukun pun mengatakan, “Bukankah pada hari ini dan itu, dia telah mengabarkan kepada kita bahwa akan terjadi demikian dan demikian? | + | _“Terkadang setan penyadap berita itu terkena api sebelum sempat menyampaikan berita itu. Terkadang pula setan itu bisa menyampaikan berita itu sebelum terkena api. Lalu dengan berita yang didengarnya itulah tukang sihir atau dukun membuat 100 kedustaan. Orang-orang yang mendatangi tukang sihir atau dukun pun mengatakan, “Bukankah pada hari ini dan itu, dia telah mengabarkan kepada kita bahwa akan terjadi demikian dan demikian? |
+ | |||
+ | (HR. Bukhari no. 4800). | ||
***Hanya Allah Mengetahui Perkara Ghaib*** | ***Hanya Allah Mengetahui Perkara Ghaib*** | ||
+ | |||
Allah berfirman : | Allah berfirman : | ||
- | _“ Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. ” (QS. An Naml: 65)._ | + | _“ Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. ”_ |
+ | |||
+ | (QS. An Naml: 65) | ||
+ | |||
+ | ***Hukuman Mendatangi & Percaya pada Dukun*** | ||
+ | |||
+ | _“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.”_ | ||
+ | |||
+ | (HR. Muslim no. 2230, dari Shofiyah, dari beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). | ||
+ | |||
+ | Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: | ||
+ | |||
+ | _“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu mempercayainya, | ||
+ | |||
+ | HR Abu Dawud, no. (3004), Tirmidzi, no. (135), Ibnu Mâjah, no. (639). | ||
+ | |||
+ | ***Apa yang harus kita lakukan*** | ||
+ | |||
+ | Berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla . Terutama do’a dan dzikir yang diajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita baca pada pagi dan sore hari. Demikian pula dzikir dan do’a yang berhubungan dengan berbagai aktifitas sehari-hari. | ||
+ | |||
+ | Dari Jabir bin Abdillâh Radhiyallahu anhuma, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: | ||
+ | |||
+ | _“Apabila seseorang memasuki rumahnya menyebut nama Allâh ketika saat masuknya dan ketika saat akan menyantap hidangannya, | ||
- | *Hukuman Mendatangi Dukun* | + | HR Muslim, |
- | _“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim | + | |
artikel/berita-dari-dukun.1610849734.txt.gz · Last modified: 2021/01/16 21:15 by kisahadmin