User Tools

Site Tools


artikel:bukti-alquran-firman-allah

Apakah Al-Quran 100% Firman Allah atau Ucapan Muhammad?

Al-Quran adalah firman Allah yang disampaikan melalui perantaraan Malaikat Jibril kemudian diwahyukan kepada Rosul Muhammad dan Muhammad mengajarkannya, mengucapkannya, mendakwahkannya kepada orang terdekat yang kelak menjadi Sahabat setianya (Hawariyyun).

Mari kita urut. Al-Quran adalah :

  1. Firman Allah.
  2. Melalui Malaikat Jibril yang disebut juga sebagai Ruhul Qudus.
  3. Diwahyukan kepada Muhammad Shallalahu 'alaihi wassalam.

Apakah Al-Quran Ucapan Muhammad?

Memang benar Rosullullah Muhammad yang mengucapkan, mendakwahkan dan mengajarkan. Tapi itu semua berdasarkan wahyu yang disampaikan oleh Ruhul Kudus (baca :Malaikat Jibril) dari Allah Azza wa Jalla.

Dalil bukti bahwa Al-Quran benar-benar dari Allah dan bukan perkataaan Muhammad.

Allah menjelaskan pada surat An-Najm Surat ke 53 ayat 1-5:

Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَٱلنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ

1. Demi bintang ketika terbenam.

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ

2. kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ

3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ

4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلْقُوَىٰ

5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.

Anda bisa membaca lebih lengkap surat An-Najm beserta tafsirnya disini : https://tafsirweb.com/37270-quran-surat-an-najm.html

Apa Bukti Al-Quran Bukan Ucapan Muhammad

Kita runtut dari fakta sejarah pada saat sebelum Muhammad diangkat sebagai Rosul.

Muhammad lahir dalam kondisi yatim, tumbuh besar dirawat kakek beliau Abdul Muthalib, lalu paman beliau Abu Thalib.

Menginjak dewasa Muhammad bekerja, beliau menggembala kambing bersama saudara-saudara sepersusuan beliau di perkampungan bani Sa'ad. Mengembalakan kambing adalah tradisi para nabi di masa-masa awal kehidupan mereka.

Hal itu kita ketahui dari sabda Nabi setelah beliau diangkat sebagai Nabi dan Rosul.

Rosulullah bersabda:

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: “Tidak seorang yang diutus oleh Allah sebagai Nabi, melainkan ia tentu pernah menggembala kambing.” Para sahabat beliau s.a.w. bertanya: “Dan tuan sendiri -apakah juga menggembala kambing-?” Beliau s.a.w. menjawab: “Ya, sayapun menggembala kambing itu, yaitu di Qararith. Kambing itu kepunyaan penduduk Makkah.” Qararith itu ada yang mengatakan bahwa ia adalah nama tempat penggembalaan di Makkah, tetapi ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama bagian dari uang dinar atau dirham, yakni bahwa beliau s.a.w. menggembala itu dengan menerima upah qararith. (Riwayat Bukhari)

Gelar Al-Amin

Menginjak umur 35 Tahun, Banjir bandang menerjang dinding Ka'bah, rapuh, terbakar hingga mau tidak mau kaum Quraisy merenovasi Ka'bah.

Rosulullah bersama pamanya Abbas termasuk diantara yang ikut memikul bebatuan Ka'bah.

Begitu pembangunan hingga peletakan Hajar Aswad, mereka mulai berselisih tentang siapa yang berhak meletakkannya. Perselisihan berlanjut hingga empat, lima hari tanpa ada keputusan bahkan hampir menjurus pada pertumpahan darah.

Abu Umayyah Al-Mughirah Al-Makhzumi adalah orang yang paling senior dikalangan Quarisy mengajukan jalan keluar perselisihan ini, yaitu menyerahkan putusan ini pada siapa pun yang pertama kali masuk melalui pintu masjid. Dan semua kabilah menerima usulan ini.

Allah mentakdirkan orang yang pertama kali masuk setelah keputusan ini adalah Muhammad. Begitu semua kabilah melihat beliau, mereka segera berkata.

“Dia orang terpercaya, kami ridha padanya”

Coba bayangkan semua kabilah mengatakan begitu…

Setelah beliau tiba dihadapan mereka dan mereka memberitahukan perihal yang terjadi, beliaupun meminta surban, lalu beliau meletakkan Hajar Aswad. Setelah itu, beliau meminta para pemuka kabilah yang paling berselisih untuk memegangi ujung surban, kemudian memerintahkan mereka bersama-sama untuk mengangkatnya. Setelah mendekati tempatnya, beliau mengambil Hajar Aswad lalu meletakkannya di tempat semula.

Sejak itulah Rosulullah Muhammad mendapatkan gelar sebagai Al-Amin yaitu orang yang dapat Dipercaya. Dan banyak lagi bukti bahwa Muhammad adalah sosok jujur dan dapat dipercaya.

Jika Al-Quran adalah karangan Muhammad, maka Allah pun menantang siapa saja untuk membuat semisal Al-Quran.

Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِين ﴿٢٣﴾فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’ân yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’ân itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allâh, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, (neraka itu) telah disediakan bagi orang-orang kafir.” [ al-Baqarah/2: 23-24 ]

dan terbukti dari tahun 600Masehi lalu hingga sekarang tidak satu-pun yang bisa membuat 1 surat saja. Bukankah kebenaran Al-Quran itu sangat nyata?

Apakah Al Faatihah itu ucapan Allah atau manusia?

Sudah jelas bagi kita bahwa seorang manusialah yang mengucapkan, yaitu Muhammad yang mengucapkan dan mengajarkan surat Al-fatihah yang merupakan wahyu dari Allah melalui perantaraan malaikat Jibril.

Allah Azza wa Jalla berfirman : وَلَـقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَـثَا نِيْ وَا لْـقُرْاٰ نَ الْعَظِيْمَ

Dan sungguh kami telah memberikan kepada mu (Muhammad) tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang, dan Al-Qur’an yang agung. Al-Hijr 15 ayat 87

Baca tafsirnya disini https://tafsirweb.com/4237-quran-surat-al-hijr-ayat-87.html

Dan aku sekali-kali bukanlah pemelihara

Kalimat tersebut terdapat pada surat Al-Anam yaitu surat ke 6 ayat 104. Jangan copas sebagian kemudian ditafsirkan, lihatlah ini lengkapnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman

قَدْ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ عَمِىَ فَعَلَيْهَا ۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ

Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).

Yang memberikan tanda kurung (Muhammad) adalah ahli tafsir terjemah karena memang artinya begitu.

Referensi: https://tafsirweb.com/37106-quran-surat-al-anam.html

Allah Azza wa Jalla Berfirman Al-Haqqah 40-48:

Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Baca selengkapnya disini : https://tafsirweb.com/37312-quran-surat-al-haqqah.html

Bukankah ini kebenaran yang nyata?

Kesimpulan

Al-Quran adalah Firman Allah, melalui Malaikat Jibril dan Rosulullah yang mengucapkan, mendakwahkan, mengajarkan kepada Sahabatnya.

Muhammad bin Abdullah adalah seorang Rosul, sebagaimana pula Isa bin Maryam adalah seorang Rosul. Mereka sama sekali tidak pernah menyebut dirinya melebihi hal tersebut, amat buruk sekali ucapanmu itu.

artikel/bukti-alquran-firman-allah.txt · Last modified: 2020/09/21 10:02 by kisahadmin